Pages

Featured Video

Sabtu, 30 Oktober 2010

TEPUNG TERIGU










Di sini saya akan menulis sebuah resep makanan yang memang sangat sederhana karena bahan utamanya hanyalah sebuah tepung terigu.
Pada awalnya saya membuat makanan yang sederhana ini dalam keadaan perut yang sangat tidak besahabat, saya lapar sekali waktu itu .apa lagi waktu itu dalam keadaan hujan yang sangat deras, malam – malam pula.Dan yang apesnya lagi ortu saya sedang keluar kota, ke rumah nenek saya tepatnya. Mana di rumah tidak ada makanan sama sekali. Pengen beli makanan ke warung cuaca seadang tidak mendukung, lagi hujan deras. Pengen pesan via telfon , pulsa sekarat banget tidak bisa di pakai untuk melakukan panggilan. Wah benar – benar kacau.
Karena sangking laparnya, saya mencoba mengorek – ngorek dapur di rumah saya. Dan yang saya lihat pertama kali waktu itu yang ada di dapur saya adalah tepung terigu. Saya berfikir bagaimana sebuah tepung terigu bisa menjadi makanan yang bisa mengobati rasa lapar yang saya rasa. Dan yang peretama muncul di bayangan saya yaitu gorengan. Dan saya mulai mencoba meracik tepung terigu dangan bahan – bahan yang seadanya saja, yaitu:
  • Tepung terigu
  • Gula
  • Air
  • Garam
  • Dan santan kelapa yang siap pakai
Dan cara membuatnya sangatlah sederhana, yaitu
  • campurkan semua bahan yang ada
  • aduk hingga kental
  • panaskan minyak goreng
  • lalu masukan adonan ke penggorengan sesuka hati
  • dan gorengan yang sangat sederhana ini siap di sajikan.
Ternyata makanan yang bahan utamanya hanyalah sebuah tepung.  Enak juga untuk mengobati rasa lapar yang sangat tidak bersahabat.
Pesan saya adalah segala sesuatu masalah yang mungkin tidak ada jalan keluarnya tetapi kalau kita ingin  berusaha untuk memecehkannya pasti ada jalan keluar.

Senin, 11 Oktober 2010

Apa itu softskill

SOFT SKILLS

Soft Skill adalah nama lain dari “Emotional Intelligence Quotient”, yang merupakan sejumlah kemampuan kepribadian yang dibutuhkan dalam hal mencari kerja dan kesuksesan dalam berorganisasi. Yang dimaksudkan dengan kemampuan soft skills diantaranya adalah kemampuan berkomunikasi, etika, kemampuan berbicara dan berbahasa dan lainnya. Kini, kemampuan soft skills ini banyak dicari oleh perusahaan dan diharapkan dipenuhi persyaratannya oleh para pencari kerja.
Soft skills ini juga dinamakan dengan interpersonal skills, yang merupakan cakupan dari : kemampuan berpartisipasi dalam tim, kemampuan untuk mengajar, pelayanan, kemampuan untuk memimpin, negotiasi, toleransi dan motivasi.

Maka bisa dikatakan, secara umum, kemampuan soft skills terdiri atas :
1. Etika kerja yang positif
2. Tingkah laku yang baik
3. Keinginan untuk terus belajar dan berlatih

Semua ini bisa didapatkan melalui pelatihan atau pengembangan kepribadian yang dimulai dari diri sendiri. Karena soft skills ini tidak hanya bermanfaat dalam lingkungan kerja, namun bermanfaat dalam menghadapi kehidupan bermasyarakat. Tanyakan pada diri Anda sendiri, apa kemampuan ini sudah ada dalam diri atau masih perlu dilatih lagi?.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan soft skills :
1. Menjadi bagian dari suatu organisasi, untuk belajar menghargai orang lain
2. Minta pada salah seorang anggota keluarga untuk meneliti kepribadian Anda dan menulis sisi baik dan buruk kepribadian Anda
3. Berusaha mengatur waktu dengan lebih baik
4. Berlatih menghadapi kritik
5. Berlatih cara memberi kritik dengan positif
6. Berusaha untuk hidup dengan lebih baik

Ada juga beberapa cara yang mudah untuk meningkatkan interpersonal skill, karena bagaimanapun manusia pastinya akan berhubungan dengan manusia lainnya, yaitu :
1. Tersenyum, untuk meningkatkan energi positif.
2. Menghargai orang lain
3. Belajar mendengarkan orang lain
4. Berkomunikasi dengan jelas
5. Penuhi diri dengan rasa humor
6. Jangan sering mengeluh

Soft skills ini menjadi salah satu kunci kesuksesan di lingkungan kerja maupun masyarakat. Dengan kemampuan soft skills yang baik, tentunya akan dapat mendatangkan kebaikan dan membuat seseorang dapat lebih menonjol di lingkungan. Daripada katakanlah seseorang yang pandai secara akademis,namun tidak mau menghargai orang lain.
DI era globalisasi dan teknologi seperti ini, tampaknya keramahan dan pengertian masih menjadi faktor utama, yang menjadikan manusia tetap menjadi manusia yang sesungguhnya.