Bab III. Manusia dan
Penderitaan
Penderitaan berasal dari
kata derita yang berarti menanggung. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan
oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula
suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang atau sebagai
langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami
oleh semua orang, hal itu sudah merupakan resiko hidup. Tuhan memberikan
kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan
atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak
memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau
wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap
peringatan yang diberikanNya.
Bagi manusia yang tebal
imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk
bertobat kepadaNya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas
dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan memang jauh lebih besar
dari dirinya, akan membuat manusia merasakan dirinya kecil dan menerima takdir.
Dalam kepasrahan akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya sehingga secara
berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhirnya masih
dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang
dialaminya.
Apa saja pengaruh yang akan terjadi pada seseorang bila
mengalami penderitaan???
Orang yang mengalami
penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam
dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif.
Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus
asa, ingin bunuh diri, Siakp ini diungkapkan dalam peribahasa “Sesal dahulu
pendapatan, sesal kemudian tak berguna” ,”nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan
dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak
mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap
optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan,
melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu
adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah
menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti
kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu tiri,ia berjuang
menentang kekerasan dan lain-lainnya
Apabila sikap negatif dan
positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton,
maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilainnya. Penilaian itu
dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam
masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai
ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai, keadaan yang berupa
hambatan harus disingkirkan.
Opini :
Segala sesuatu yang terjadi pada kita entah itu karena masalah yang besar atau masalah apapun yang berbau hal - hal buruk itu semua pasti ada hikmah nya tinggal kita yang menghadapinya seperti apa , bersikap positif atau negatif.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar