http://alkadir.files.wordpress.com/2010/07/manusia-706805.jpg
SEBAB-SEBAB TERJADI KETIDAK PASTIAN
Orang
yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur,
apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima
rangsangan-rangsangan lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh
rangsangan-rangsangan baru. Kalau toh ia dapat berpikir baik akan
memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan tanda-tanda
obsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetar, kehilangan pengertian,
kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu.
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1. Obsesi
Obsesi
merupakan gejala neuroso jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan
tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak
menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya
selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh :
Seorang
pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya ada kawan
yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang, tetapi justru
menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.
2. Phobia
Ialah rasa takut yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompulasi
Ialah
adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada
dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali
Contoh :
keinginan
untuk mengambil barang (mencuri), padahal barang itu tak bermanfaat
baginya, dan andaikata ingin membeli, mampu juga dia (kleptomania)
keinginan
minum-minuman keras, orang itu bukan pemabuk, tetapi bila dilanda
pikiran atau perasaan kecewa keinginan minumnya tak dapat dibendung
4. Histeria
Ialah
neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan,
pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai
diri, sugesti dari sikap orang lain
Contoh :
Ketika
ibu Bakri sedang melayani anaknya makan, datang orang-orang mengetuk
pintu, mengucap salam, dijawab dan keluarlah ia , diluar, kagetlah ia
melihat orang banyak mengusung jenazah yang ditutupi kain, Ibu langsung
bertanya siapa itu, itu kan bukan kang Bakri, Semua orang yang ditanya
diam. Akhirnya dia berteriak histeris lalu pingsan (film orang-orang
laut)
5. Delusi
Menunjukan
pikiran yang kurang beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu.
Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak
sesuai dengan pengalaman.
Delusi ini ada tiga macam, yaitu:
a.
Delusi perkusi: menganggap keadaan sekitarnya jelek. Seseorang yang
mengalami delusi perkusi tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena
menganggap jelek.
b.
Delusi keagungan: menganggap dirinya orang penting dan besar, orang
seperti itu biasanya gila hormat. Menganggap orang-orang sekitarnya
sebagai orang-orangtidak penting, akhirnya semua orang menjauhi juga
c. Delusi melancholis: merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements , hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-oto tak berkuasa lagi.
Contoh :
Pak
Joyo orang kampung pada suatu hari dipanggil ke pengadilan untuk
diminta kesaksiannya. Tetapi karena takutnya, ia gemetar, keringat
dingin mengucur, ditanya ini itu tak bisa menjawab, mulutnya gemetar.
Akhirnya jaksa tak memperoleh kesaksian apa-apa darinya.
6. Halusinasi
Khayalan
yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra. Dengan sugesti diri orang
dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh
orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi
orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan
dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu
menemukan sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan penderita (penderita
itu dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan rangsangan
khayalan sendiri)
7. Keadaan Emosi
Dalam
keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak
pada keseluruhan pribadinya gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing,
muka merah, nadi, cepat keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya
dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian,
ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan,
tidak bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak
berbicara, diam seribu bahasa, termenung, menyendiri.
USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAK PASTIAN
Orang
yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada
bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu
bergantung kepada mental si penderita. Andaikata penyebab sudah
diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi,
maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi
sendiri ke psikolog.
Bila
penyebab itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan
dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari
sedikit, sehingga tidak takut lagi. Orang takut ular, takut ulat yang
berbulu, dapat disembuhkan karena dibiasakan dengan benda-benda
tersebut.
Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami, baru berkurang kesombongan, tetapi mungkin tidak. Andaikat mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.
STUDY KASUS :
Ketidak pastian sering terjadi pada diri manusia, sebagai contoh dalam kehidupan perkuliahan kami.
Ada saatnya kami diminta untuk mengemukakan suatu pendapat dari sebuah
pertanyaan yang terucap oleh seorang dosen, tak jarang pertanyaan itu
dapat membuat kami berpikir keras untuk berusaha memecahkan pertanyaan
tersebut.
Namun
disaat kami telah mendapatkan sebuah jawaban yang menurut kami adalah
jawaban yang tepat, sesaat sebelum menjawab pertanyaan tersebut
timbullah sebuah ketidakpastian akan jawaban yang telah kami dapat.
Ketidakpastian tersebut merupakan pertanyaan benar atau salahkah jawaban
yang akan kami dapatkan itu ??? Pertanyaan benar atau salahkah jawaban
kami itu terus terbayag dalam benak kami, terus terpikirkan oleh kami
karena jika jawaban yang kami kemukakan nyatanya adalah salah, tentu
akan mempermalukan diri kami sendiri. Hal tersebutlah yang mendorong
ketidakpastian akan kebenaran
jawaban kami terus menjadi misteri dalam pikiran kami sendiri. Penyebab
ketidak pastian dalam kasus ini dapat digolongkan dalam Delusi
Melancholis seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan diatas.
Setelah
beberapa lama, timbullah desakan antara waktu yang diberikan dosen
untuk menjawab pertanyaan nya dengan pertanyaan akan kebenaran dari
jawaban kami itu. Desakan tersebut kian terasa besar sehingga membuat
kami tidak bisa menggunakan akal jernih kami lagi dalam berpikir
karena adanya faktor desakan tersebut. Meskipun pada akhirnya kamipun
dapat mengungkapkan jawaban kami atas pertanyaan dari dosen tersebut,
namun yang menjadi permasalahannya adalah sebuah ketidakpastian yang
dapat saja timbul dan sesaat mengacaukan pikiran kami walaupun dalam hal
yang dianggap kecil dan sepele.
KESIMPULAN : Kegelisahan merupakan hati yang tidak tentram, selalu merasa kawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. dan kegelisahan dapat di atasi dengan cara hilangkanlah pikiran - pikiran nehegatif, yang sebenarnya sangat berpengaruh juga terhadap keadaan
fisik kita jika mengalami kegelisahan hidup terlalu berlarut - larut hidup pun akan
menjadi tidak tenang , yakinanlah pada yang maha kuasa yang bisa menjauhkan dari kegelisahan hidup, dan belajarlah ihklas kepada allah. insya allah hati kita menjadi lebih tenang karena Allah SWT akan selalu ada untuk umatnya.
Sumber :