Ponsel Samsung ini sudah lama hadir di pasar. Hanya, bandrolnya kini lebih kompetitif hingga menarik untuk dimiliki . tak hanya ap;ikasi jejaring sosial , CorbyTouch pun menawarkan fitur menggiurkan seperti layar anti gores 2.8 inci, kamera 2 MP , Bluetooth A2DP , slot kartu micro SD dan player music-video, serta dukungan teknologi DNSe (Digital Natural Soung Engine), yang mampu membuat keluaran suara musikal jadi jernih dan bertenaga.
Selasa, 30 November 2010
Samsung C3303 Champ
Ponsel Samsung ini cukup mencuri perhatian, di mana pernah tampil dalam iklan TV. Dan ,menyataka diri sebagai pembunuh nokia C3 . bodinya terhitung mungil, tai tetap nyaman dalam genggaman . untuk akses menupun tanpa kendala , dimana bidang sentuh 2,4 inci-nya menyajikan tampilan interface TouchWiz Lite yang mudah diakses . kamera 1,3 MP, Bluetooth A2DP , slot kartu micro SD, radio FM dan pemutar music-video pun tersedia di sini, yang sudah terintegrasi
Rabu, 17 November 2010
PACARAN
Di zaman sekarang pacaran itu sangat mudah untuk menghubunginya, karena teknologi yang sudah sangat canggih . apa lagi dengan adanya hand phone, dan internet yang memudahkan kita untuk mengaksesnya. Jadi pacaran dengan siapapun , di manapun sang kekasih berada , sangat mudah untuk menghubunginya. Tidak sesperti di zaman dulu yang harus mengirim via pos untuk melakukan hubungan yang mungkin 1 atau 2,3 harian baru sampe. Tidak seperti sekarang tinggal ketik ketik dan kirim langsung sampai. Tapi itu hanya kecanggihan teknologi yang saya bicarakan , bukan tulisan yang saya ingin tulis.
Dan yang inggin saya tulis adalah pacaran zaman sekarang.
menurut saya pacaran zaman sekarang itu seperti pacaran orang jahiliyah.
Karena pacaran zaman sekarang itu yang namanya ciuman dan sebagainya sudah menjadi hal yang biasa - biasa saja , dan menurut saya itu sangat luar biasa. Karena belom waktunya kok sudah melakukan , padahal sudah ketauan yang di rugikan itu pihak perempuan. Karena itu akan menjadi bekas yang tidak akan hilang.
Tapi emang tidak semua yang berpacaran itu melakukan perzinahan. tapi Banyak juga yang menolak untuk melakukan perzinahan. dan yang melakukan itu hanyalah orang - orang keji dan sesat.
Menurut saya berpacaran itu terbagi menjadi 2 kategori:
Ada pacaran terlarang (pacaran jahiliyah) yang memang berzina itu sudah menjadi hal yang biasa dan mereka itulah bagian orang orang yang keji dan sesat.
Dan ada juga pacaran yang islami yang memang banyak larangannya karena yaitu tadi untuk menghindari peluang terjadinya perzinahan.
diantaranya pacaran tidak harus dengan pandang - memandang karena supaya tidak terjerumus ke lembah dosa. tapi Bila tidak disertai dengan syahwat birahi, maka memandang lawan-jenis nonmuhrim (termasuk pacar) tidak haram (fatwa Syaikh Qardhawi)
dan Pacaran tidak harus dengan berdua - duaan, boleh berdua - duaan asal di dekat orang - orang. (shahih Imam Bukhari.)
dan penjelasan dari Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam kitabnya, Fathul Bari. Kitab ini di pilih karena kitab inilah yang secara luas diakui sebagai kitab terbaik di antara kitab-kitab yang menjelaskan hadits-hadits shahih Bukhari.
dan Menurut Ibnu Hajar maksutnya tetap keliatan dari pandangan orang yang mungkin akan mengawasi supaya tidak terjadi perzinahan.
Dan itu semua tinggal kita yang memilih ingin pacaran yang seperti apa. Zaman jahiliyah kah? Atau yang biasa - biasa aja yang tidak menjurus ke perzinahan.
SHOLAT JAMAK
Sholat jamak, yaitu menggabungkan dua sholat fardhu ke dalam satu waktu. Contohnya sholat dhuhur digabung ke ashar atau sholat isya digabungkan ke maghrib.
Pelaksanaan sholat jamak dibagi dua:
1. Jamak taqdim, yaitu penggabungan dua sholat dikerjakan pada waktu sholat yang terdahulu. Missal penggabungan antara isya dan maghrib dikerjakan pada waktu maghrib.
Niat sholat jamak taqdim:
USHALLI FARDLAL MAGHRIBI TSALAATSA RAKAATIN MAAJMUU’AN ILAHIL ISYAA ADAA-AN LILLAHI TA’AALA
“aku niat sholat maghrib tiga rakaat jamak, sama isya fardhu karena allah.”
Syarat jamak taqdim:
1. Dikerjakan dengan tertib , yaitu sholat yang pertama didahulukan. Missal maghrib dengan isya, maka yang dikerjakan lebih dahulu sholat maghribnya.
2. Niat jamak dikerjakan pada sholat yang pertama.
3. Berturut – turut antara keduanya, tidak boleh diselingi sholat atau perbuatan lainnya.
2. Jamak takhir, yaitu kebalikan dari jamak taqdim. Contohnya:
Penggabungan antara maghrib dengan isya dikerjakan pada waktu isya atau dhuhur dengan ashar dikerjakan waktu ashar.
Syarat jamak takhir, yaitu:
1. Niat jamak takhir dilakukan pada sholat pertama.
2. Masih dalam perjalanan tempat datangnya waktu yang kedua.
Niat sholat maghrib jamak takhir:
USHALLI FARDLAL MAGHRIBI TSALAATSA RAKAATIN MAAJMUU’AN ILAL ISYAA-I ADAA-AN LILLAHI TA’AALA
“aku niat sholat maghrib tiga rakaat jamak sama isya. fardhu karena allah.”
Syarat melakukan sholat jamak sebagai berikut:
1. Pergi jauh dan bukan untuk maksiat
2. Kalau berjamaah, taidak makmum kepada orang yang bukan musafir.
Minggu, 14 November 2010
SHOLAT – SHOLAT SUNAT
A. Sholat Wudhu,
Yaitu sholat sunah yang biasa dikerjakan setiap usai berwudhu.
Sebanyak dua rakaat. Niatnya:
USHALI SUNNATAL WUDHU-I RAK ATAINI LILAHI TA’ALA.
“aku niat sholat wudhu dua rakaat karena allah ta’ala.”
B. Sholat tahiyatul masjid.
Yaitu sholat menghormati masjid dikerjakan sebelum duduk, sebanyak dua rakaat. Sabda Rasulullah Saw.: “apabila salah seorang kamu masuk masjid, maka hendaklah jangan duduk sebelum sholat dua rakaat dulu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
NIat sholat tahiyatul masjid:
USHALI SUNNATA TAHIYATUL MASJIDI RAK’ATAINI LALLAHI TA’ALA.
“aku niat sholat sunnah tahiyatul masjid dua rakaat karena allah ta’ala”
C. Sholat dhuha
Yaitu sholat yang di kerjakan ketika matahari baru naik antara jam 8 sampai jam 9 pagi. Minimal dua rakaat dan maksimal 12 rakaat. Sabda rasulullah saw. Dari anas, berkata nabi saw.: “barang siapa sholat dhuha dua belas rakaat, allah akan membuatkan baginya istana di surga.” (HR.Tirmidzi dan ibnu majah)
niat sholat dhuha:
USHALI SUNNATA DHUHA RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA’
“aku niat sholat dhuha dua rakaat karena allah”
D. Sholat Rawatib.
Yaitu sholat yang di kerjakan mengiringi sholat fardhu. Di bagi dua macam:
- Qabliyah, yaitu sholat – sholat rawatib yang dikerjakan sebelum sholat fardhu. Waktunya : 2 rakaat sebelum subuh , 2 rakaat sebelum duhur, 2/4 rakaat sebelum ashar, dan 2 rakaat sebelum isya
Niatnya:
USHALI SUNNATAD DHUHRI*) RAK’ATAINI QABLIYYATAN LILLAHI TA’ALA.
“saya niat sholat sunat sebelum dhuhur dua rakaat.”
- Bakdiyah, yaitu sholat – sholat rawatib yang di kerjakan sesudah sholat fardhu. Waktunya 2/4 rakaat sesudah duhur, 2 rakaat sesudah sholat magrib, dan 2 rakaat sesudah sholat isya.
Niatnya:
USHALI SUNNATAZH DHURI*) RAKATAINI BA’DIYYATAN LILLAHI TA’ALA.
“aku niat sholat sunat sesudah dhuhur dua rakaat karena allah ta’ala.”
*) bisa diganti dengan sholat fardhu yang akan / sudah dikerjakan
E. Sholat tahajud.
Yaitu sholat sunat di waktu malam. Sebaiknya tengah malam dan setelah tidur. Minimal 2 rakaat dan maksimal sebatas kemampuan kita. Keutamaan sholat ini di terangkan dalam ayat 79 surat Al-Isra”
“dan pada sebagian malam hari bersholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu . mudah – mudahan Tuhan mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
Niatnya:
USHALI SUNNATAL TAHAJJUDI RAK’ATAINI LILLAHITA’ALAA.
“aku niat sholat tahajud dua rakaat karena allah ta’ala”
F. Sholat istikarah
Yaitu sholat untuk meminta petunjuk yang baik, apabila kita menghadap dua pilihan ata ragu – ragu dalam mengambil keputusan. Sebanyak 2 rakaat. Sebaikanya pada 2/3 malam yang terahir.
Niatnya:
USHALI SUNNATAL ISTIHARA RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA.
G. Sholat hajat
Yaitu sholat untuk memohon agar hajat kita dikabulkan / diperkenankan oleh allah. Minimal dua rakaat dan maksimal 12 rakaat dengan tiap 2 rakaat salam.
Niatnya:
USHALI SUNNATAL HAAJATI RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA.
“aku niat sholat sunat hajat dua rakaat karena allah ta’ala.”
H. Sholat mutlak
Yaitu sholat sunat yang tanpa sebab dan tidak di tentukan waktunya, juga tidak di batasi jumlah rakaatnya. Sabda Rasullulah Saw:
“sholat itu suatu perkara yang terbaik, banyak atau sedikit.”
Niatnya:
USHALI SUNNATAN RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA.
“aku niat sholat sunat dua rakaat karena allah ta’ala.”
I. Sholat tobat
Yaitu sholat sunat yang dilakukan setelah merasa berbuat dosa kepada allah swt,
Niatnya:
USHALI SUNNATAT TOBATI RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA.
“aku niat sholat sunat tobat dua rakaat karena allah ta’ala.”
J. Sholat tasbih
Yaitu sholat sunat yang pernah Nabi Saw. Ajarkan kepada ibunya Sayidina Abbas bin Abdul Muthalib. Dianjurkan setiap malam. Jika tidak bisa seminggu sekali, atau paling tidak sekali seumur hidup. Sholat ini sebanyak 4 rakaat, dengan ketentuan apabila dikerjakan siang cukup sekali salam dan bila malam hari dijadikan 2 kali salam.
Cara mengerjakannya:
1. Menghadap kiblat. Niatnya:
USHALI SUNNATAT TASBIHI RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA.
“aku niat sholat sunat tasbih dua rakaat karena allah ta’ala.”
2. Usai membaca surat, membaca tasbih 15 kali
3. Saat rukuk setelah membaca doa rukuk, membaca tasbih 10 kali.
4. Saat ‘iktidal, usai membaca tahmid iktidal membaca tasbih 10 kali
5. Saat sujud, usai membaca tasbih sujud membaca tasbih 10 kali
6. Usai doa duduk antara dua sujud membaca tasbih 10 kali
7. Usai membaca tasbih sujud kedua, membaca tasbih 10 kali jumlah keseluruhan tasbih yang di baca pada setiap rakaatnya sebanyak 75 kali. Lafal tasbih yang di maksud sebagai berikut.
SUBHANALLAHI WALHAMDULALLAHI WALAA ILAAHA ILLALAHU WALLAHU AKBAR, WALAA HAULAA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHI’ ALIYII ‘AZDIM
“Maha suci allah, Segala puji bagi allah, Tidak ada tuhan selain allah, Allah maha besar, Tiada daya dan kekuatan kecuali dari-nya. Yang maha tinggi lagi maha agung.”
K. Sholat tarawih
Yaitu sholat sunat sesudah isya pada bulan Ramadhan. Mengenai bilangan rakaatnya. Tersebut dalam sabda Rasulullah Saw.:
“yang di kerjakan oleh rasulullah saw. Baik pada bulan ramadhan atau lainnya, tidak lebih dari sebelas rakaat.” (HR. Bukhari)
dari jabir:”sesungguhnya Nabi Saw. Telah sholat bersama – sama mereka delapan rakaat. Kemudian beliau sholat witir.” (HR. Ibnu Hibban)
pada masa khalifah umar, sholat tarawih dilakukan sebanyak 20 rakaat dan hal itu tidak di bantah oleh para sahabat terkenal dan terkemuka. Kemudian pada masa umar bin Abdul Aziz, bilangan rakaatnya di jadikan 36. Dengan demikian bilangan rakaat tidak di tetapkan pasti dalam syara’ jadi tergantung dari keyakinan kita masing – masing.
Niatnya:
USHALI SUNNATAN TARAAWALIHI RAK’ATAINI (IMAMMAN / MAKMUMAN) ILLAHI TA’ALAA
“aku niat sholat sunat tarawih dua rakaat (imamam / makmuman) karena allah ta’ala.”
L. Sholat witir
Yaitu sholat sunat muakad (dianjurkan) yang biasanya dirangkaikan dengan sholat tarawih. Bilangan sholat witir : 1,3,5,7, sampai 11.
Sabda Rasulullah Saw.:
Dari Abu Aiyub, berkata Nabi Saw.: “Witir itu hak, maka siapa yang suka mengerjakan lima, kerjakanlah, siapa yang suka mengerjakan tiga , kerjakanlah, dan siapa yang suka mengerjakan satu, kerjakanlah.
(HR. Abu Daud dan Nasa)
Dari Aisyah: “adalah Nabi Saw, sholat sebelas rakaat di antara sholat isya dan terbit fakar. Beliau memberi salam setiap dua rakaat dan yang penghabisannya satu rakaat.”
(HR. Bukhari Muslim)
Niatnya:
USHALI SUNNATAL WITRI RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA.
“aku niat sholat sunat witir dua rakaat karena allah ta’ala.”
M. Sholat hari raya
Yaitu sholat Idul fitri tanggal 1 syawal dan Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijah. Hukumnya sunat muakad (dianjurkan).
- Firman Allah Swt.
“sesunguhnya kami telah member engkau (ya Muhammad) akan kebajikan yang banyak, sebab itu sholatlah engkau dan berkurbanlah karena Tuhanmu (pada hari raya haji).”
(QS, Al-kautsar 1-2)
- Sabda Rasulullah Saw.:
Dari Ibnu ‘Umar: “Rasulullah Saw, Abu Bakar, dan Umar pernah melakukan sholat dua hari raya sebelum berkhutbah.” (HR.jama’ah).
M.1. NIat Sholat Idul Fitri:
USHALI SUNNATAN LI-IDIL FITRI RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA
“Saya niat sholat Idul fitri dua rakaat (imaman / makmuman) karena allah.”
M.2. NIat sholat Idul Adha:
USHALI SUNNATAN LI-IDIL ADLH-HA RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA
“Saya niat sholat Idul Adha dua rakaat (imaman / makmuman) karena allah.”
Usai takbir kedua sampai tujuh kali membaca:
SUBHANNALAH WALHAMDULILLAHI WALA ILAHA ILLALLAHU WALLAHU AKBAR.
“MAha suci Allah. Segala puji bagi allah dan tidak ada tuhan yang patut di sembah, melainkan Allah lagi Maha besar.”
Waktu sholat hari raya setelah terbit sampai condongnya matahari. Syarat, rukun, dan sunatnya sama seperti sholat yang lain. Hanya di tambah beberapa sunat sebagai berikut:
1. Berjamaah
2. Takbir tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua.
3. Mengangkat tangan setinggi bahu pada setiap takbir.
4. Membaca tasbih di antara beberapa takbir. Lafalnya
SUBHANNALAH WALHAMDULILLAHI WALA ILAHA ILLALLAHU WALLAHU AKBAR.
“MAha suci Allah. Segala puji bagi allah dan tidak ada tuhan yang patut di sembah, melainkan Allah lagi Maha besar.”
5. Membaca surat Qof di rakaat pertama dan surat Al-Qamar di rakaat kedua, atau surat A’ala di rakaat pertama dan surat Al-Ghasiyah pada rakaat kedua.
6. Imam menyaringkan bacaan.
7. Khutbah dua kali sesudah sholat sebagaimana khutbah sholat jumat.
8. Pada khutbah Idul Fitri dipaparkan tentang zakat fitrah dan pada Idul Adha tentang hukum – hukum kurban
9. Mandi, berhias, dan memakai pakaian sebaik – baiknya .
10. Makan lebih dahulu sebelum sholat Idul Fitri dan pada Idul Adha sebaliknya.
N. Sholat khusuf
Yaitu sholat gerhana bulan dan matahari, waktunya selama terjadi gerhana. Minimal dua rakaat. Cara mengerjakanya:
1. Sholat dua rakaat dengan 4 kali rukuk dan 4 kali sujud. Yaitu pada rakaat pertama, setelah rukuk dan itkidal kembali setelah itu sujud sebagaimana biasa. Begitu pula pada rakaat kedua.
2. Disunatkan membaca surat yang panjang. Sedangkan membacanya pada gerhan bulan harus nyaring. Dan pada gerhana matahari sebaliknya. Lafal sholat gerhana bulan:
USHALI SUNNATAL KHUSUFI RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA.
“Saya niat sholat gerhana bulan dua rakaat karena allah.”
O. Sholat istisqa’
Yaitu sholat memohon hujan, niatnya:
USHALI SUNNATAL ISTISQA-I RAK’ATAINI (IMAMMAN / MAKMUMAN) LILLAHI TA’ALAA.
“aku niat sholat sunat istihqa’ dua rakaat (imamam / makmuman) karena allah ta’ala.”
Syarat – syarat mengerjakan sholat istisqa’, yaitu:
1. Tiga hari sebelumnya agar ulama memerintahkan kaumnya bertobat dengan puasa dan meninggalkan segala macam kezaliman serta menganjurkan beramal saleh. Sebab menumpuknya dosa itu yang mengakibatkan hilangnya rezeki dan datangnya murka allah.
Firman allah dalam Al-Isra’,ayat 16:
“apabila kami hendak membinasakan satu Negri, maka lebih dahulu kami perbanyak orang – orangyang fasik, sebab kefasikannyalah mereka disiksa. Lalu kami robohkan (hancurkan) Negri mereka sehancur – hancurnya”
2. Pada hari keempat semua penduduk. Termasuk orang yang lemah. Dianjurkan pergi ke lapangan dengan pakaian sederhana dan tanpa wangi – wangian untuk sholat istisqa.
3. Usai sholat diadakan khutbah dua kali . pada khutbah pertama hendaklah membaca istighfar 9 kali. Dan pada khutbah kedua cukup 7 kali.
Pelaksanaan khutbsh istisqa’ berbeda dengan khutbah lainnya yaitu:
1. Khatib di sunatkan memakai selendang
2. Isi khutbah menganjurkan supaya banyak istighfar dan berkeyakinan bahwa allah akan mengabulkan permintaan mereka.
3. Saat berdoa hendaknya mengangkat tangan setinggi – tingginya.
4. Saat berdoa pada kutbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat membelakangi makmumnya.
SHOLAT – SHOLAT WAJIB
1. Sholat subuh
2 rakaat, antara menjelang terbit fajar sebelum terbit matahari.
Niatnya sebagai berikut
USHALLI FARDLASH SHUB-HI RAK’ATINI MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN (MAKMUMAN / IMAMAN) LILLAHI TA’AALA ALLAHU AKBAR.
“ Aku sengaja sholat fardhu subuh dua rakaat, menghadap kiblat (makmuman / imam) karena allah.” Lalu takbiratul ihram.”
Dalam sholat subuh, setelah membaca doa aktidal, boleh di tambah dengan doa qunut.
Dalam kurung , jika menjadi makmum, pakailah “MA’MUMAM”’ jika jadi imam pakailah”IMAMAN”. Jika sholat sendirian tanpa salah satu di antaranya.
2. Sholat duhur
4 rakaat, antara mulai matahari tergelincir tepat di atas kepala sampai dua jam sesudahnya. Niatnya:
USHALLI FARDHADH DHUHRI ARBA’A RAKA’AAATIN MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN ( MA’MUMAN / IMAMAN) LILLAHI TA’AALA. Lalu takbiratul ahrram.
“ aku sengaja niat sholat fardhu duhur empat rakaat menghadap kiblat (makmu / imam) karena allah.”
3. Sholat ashar
4 rakaat, antara satu jam sejak berahirnya waktu duhur sampai menjelang matahari terbenam. Niat:
USHALLIFARDHAL ‘ASHRI ARBA’A RAKA’ATIN MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN (MA’MUMAN / IMAMAN) LILLAHI TAA’AALA. Lantas takbiratul ihram.
“aku sengaja sholat fardu asar empat rakaat, menghadap kiblat (makmum/imam) karena allah.”
4. Sholat magrib
3 rakaat, mulai saat terbenamnya matahari sampai hilangnya tanda senja(merah langit di sebelah barat). Niat:
USHALLIFARDHAL MAGHRIBI TSALATSA RAKA’AATIN MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN (MA’MUMAN / IMAMAN) LILLAHI TAA’AALA. Lantas takbiratul ihram.
“aku sengaja sholat fardhu maghrib tiga rakaat menghadap kiblat (makmum / imam) karena allah.”
5. Sholat isya
4 rakaat, antara sejak setengah jam habis waktu maghrib sampai satu jam menjelang waktu subuh. Niatnya:
USHALLI FARDHAL ‘ISYAA-I ARBA’A RAKA’AATIN MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN (MA’MUMAN / IMAMAN) LILLAHI TA’AALA’ lantas takbiratul ihram.
“aku sengaja sholat fardhu isya, empat rakaat menghadap kiblat (ma’mum/imam)karena allah.”
6. Sholat jumat
2 rakaat. Niatnya:
USHALLIFARDHAL JUM’ATI RA’ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI ADA-AN (MA’MUUMAN / IMAAMAN), LILLAHI TA’ALAA. Lantas takbiratul ihram.
“saya sengaja sholat fardhu jumat, dua rakaat menghadap kiblat (makmum / imam), karena allah.”
Syarat sahnya sholat jumat, yaitu
1. Tempat sudah tertentu.
2. Di kerjakan dengan berjamaah.
3. Dilakukan dalam waktu duhur.
4. Sebelum sholat jumat didahului khutbah.
Sunat – sunat dalam mengikuti sholat jumat, yaitu:
1. Mandi terlebih dahulu.
2. Memakai wangi – wangian.
3. Memotong kuku dan mencukur kumis.
4. Tenang sewaktu khatib membaca khutbah.
Khutbah Jumat
Rukun Khutbah Jumat, yaitu:
1. Membaca ‘Hamdalah’.
2. Membaca salawat nabi Muhammad dalam dua khutbah.
3. Berwasiat “Taqwa” kepada Allah Swt.dalam dua khutbah.
4. Membaca ayat Al-Quran dalam satu khutbah.
5. Memohon maghfirah (ampunan) bagi sekalian mukmin pada khutbah kedua.
Syarat khutbah, yaitu:
1. Isi khutbah dapat di dengar oleh jamaah.
2. Antara khutbah pertama dengan khutbah kedua dikerjakan berturut – turut.
3. Khatib menutup aurat.
4. Suci dari hadas dan najis baik badan, pakaian maupun tempat.
7. Sholat jenajah (Fardhu kifayah)
Syarat – syaratnya:
· Jenazah sudah dimandikan dan dikafani.
· Letak jenazah di sebelah kiblat (di depan) yang menyalati.
· Suci dari hadas dan najis baik badan, pakaian maupun tempat.
Rukun dan cara mengerjakannya:
Sholat jenzah tanpa rukuk dan sujud, juga tanpa ikamah, yaitu:
a. Niat:
· Lafal niat untuk lelaki sebagai berikut:
USHALI ‘ALAA HAADZAL MAYYITI ARBA’A TAKBIRAATIN FARDLAL KIFAAYATI (MA’MUMAN / IMAMAN) LILLAHI TA’ALAA
“aku niat sholat atas mayat ini empat rakaat fardhu kifayah, karena allah.”
· Lafal niat untuk mayat perempuan, yaitu:
USHALI ‘ALAA HAADZAL MAYYITATI ARBA’A TAKBIRAATIN FARDLAL KIFAAYATI (MA’MUMAN / IMAMAN) LILLAHI TA’ALAA
b. Setelah niat maka takbiratul ihram, lantas membaca al-fatiha tanpa surat. Kemudian disambung dengan takbiratul ihram kedua.
c. Usai takbir kedua membaca salawat atas nabi Muhammad saw.minimal:
ALLAHUMMA SHALLI’ ALAA MUHAMMADIN.
“Ya allah berilah salawat atas Nabi Muhammad.”
d. Kemudian takbir ke tiga disambung dengan doa minimal sebagai berikut:
ALLAHUMMAGHFIR LAHUU WARHAMHU WA’AAFIHI WA’FU ANHU.
“ya allah, ampunilah dia,berilah rahmat,sejahterah,dan maafkanlah dia.”
Catatan: bila mayat perempuan, bacaan “LAHUU” diganti dengan ”LAHAA”. Jika mayatnya banyak maka dig anti dengan “LAHUM”.
e. Setelah itu takbir keempat, disambung dengan doa, minimal:
ALLAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHU WALAA TAFTINNA BA’DAHU WAGHFIRLANAA WALAHU.
“ya allah, janganlah kiranya pahalnya tidak sampai kepadanya/janganlah engkau meluputkan kami akan pahalanya dan janganlah engkau member kami fitnah sepeninggalannya , dan ampunilah kami dan dia.”
8. Sholat gaib:
Sholat mayit namun tidak di hadapan mayitnya. Maksutnya, mayatnya di kota lain atau sudah dimakamkan.
Niatnya sebagai berikut:
USHALLI ‘ALAA MAYYITI (FULANIN) AL GHAAIBI ARBA’A TAKBIRAATIN FARDLAL KIFAAYATI LALLAHI TA’ALAA’
Syarat, rukun, dan tata caranya sama dengan sholat jenazah.
Catatan : dalam kurung, diganti nama mayat yang sedang di ssolati gaib.
Selasa, 09 November 2010
MANDI WAJIB DAN SUNAT
Mandi wajib adalah keharusan mandi sebagai suatu cara untuk bersuci bagi seseorang yang menaggung hadas besar atau sedang junub. Dalam ayat 6 surat Al-Maidah, diterangkan sebagai berikut: “Apabila kamu junub, maka mandilah (besuci).”
Perkara yang mewajibkan mandi, yaitu:
· Bersetubuh. Baik mengeluarkan air mania tau tidak.
· Keluar air mani. Baik di sengaja maupun tidak.
· Meninggal dunia harus di mandikan, kecuali syahid
· Sehabis masa haid
· Nifas, yaitu mengeluarkan darah setelah melahirkan.
Rukun mandi, yaitu:
· NIat
· Menghilangkan kotoran dan najis pada badan
· Membasuh seluruh anggota badan
Sunah – sunah mandi:
· Diawali membaca basmalah.
· Menggosok seluruh badan dengan tangan.
· Mendahulukan bagian yang kanan dari yang kiri
· Berwudhu sebelum mandi
· Berturut - turut
Bagi orang yang berhadas besar atau sedang junub dan belum mandi wajib, dilarang:
· Melaksanakan sholat
· Melaksanakan tawaf
· Membawa atau menyentus Al-Qur’an.
· Itikaf atau berdiam diri di masjid.
Selain mandi wajib terdapat juga mandi – mandi sunah, yaitu:
· Mandi bagi orang yang akan melaksanakan sholat jumat
· Mandi pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
· Mandi bagi orang yang baru sembuh dari gila
· Mandi menjelang Ihram haji dan Umrah
· Mandi sehabis memandikan mayat
· Mandi bagi orang kafir yang baru masuk Islam
ISTINJAK
Bersuci ( cebok) setelah buang air kecil atau besar di namakan istinjak. Boleh memakai air atu dengan 3 buah batu (3 buah batu yang di makasud bisa 3 buah atau satu batu yang memiliki 3 sisi/segi tiga. Dan yang di sebut batu yaitu benda padat yang kesat dan suci. Benda licin serta kaca tidak sah di pakai untuk beristinjak ). Dan itu hukumnya wajib . bagi yang tidak melakukannya maka berdosa. Hal itu di di sandarkan pada sebuah hadis.
Ketika Rasulullah melewati dua buah kubur. Bersabda:
“2 orang yang ada di dalam kubur ini sedang di siksa. Yang seorang disiksa karena mengadu – adu orang dan yang seorangnya lagi karena tidak menginstinjakan kencingnya,”(HR. Sepakat ahli hadis)
Adab/etika buang air, yaitu:
· Apabila masuk WC mendahulukan kaki kiri dan keluarnya mendahulukan kaki kanan. Sebab setiap hal yang jelek / hina di mulai dengan kiri.
· Hendaklah memakai sandal atau alas kaki lainnya. Rasululah kalu ke WC memakai sepatu. (HR. Bailhaqi)
· Janganlah berbicara, kecuali terpaksa. Rasululah melarang yang demikian.
(HR. hakim)
· Hendaklah jauh dari orang , agar bau kotoran tidak mengganggu.
· Hendaklah menjauhkan diri dari pandangan orang lain.
· Hendaklah tidak kencing di air tenang. Kecuali besar jumblahnya. Sebab rasululah melarang kencing di air tenang. (HR. Muslim)
Sedangkan adab istinjak yaitu:
· Tidak menghadap kiblat.
· Dengan cara jongkok.
· Membersihkan najis atau kotoran itu dengan tangan kiri
Langganan:
Postingan (Atom)