Pages

Featured Video

Minggu, 14 November 2010

SHOLAT – SHOLAT SUNAT



A.       Sholat Wudhu,
Yaitu sholat sunah yang biasa dikerjakan setiap usai berwudhu.
Sebanyak dua rakaat. Niatnya:
USHALI SUNNATAL WUDHU-I RAK ATAINI LILAHI TA’ALA.
“aku niat sholat wudhu dua rakaat karena allah ta’ala.”
B.       Sholat tahiyatul masjid.
Yaitu sholat menghormati masjid dikerjakan sebelum duduk, sebanyak dua rakaat. Sabda Rasulullah Saw.: “apabila salah seorang kamu masuk masjid, maka hendaklah jangan duduk sebelum sholat dua rakaat dulu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
NIat sholat tahiyatul masjid:
USHALI SUNNATA TAHIYATUL MASJIDI RAK’ATAINI LALLAHI TA’ALA.
“aku niat sholat sunnah tahiyatul masjid dua rakaat karena allah ta’ala”

C.       Sholat dhuha
Yaitu sholat yang di kerjakan ketika matahari baru naik antara jam 8 sampai jam 9 pagi. Minimal dua rakaat dan maksimal 12 rakaat. Sabda rasulullah saw. Dari anas, berkata nabi saw.: “barang siapa sholat dhuha dua belas rakaat, allah akan membuatkan baginya istana di surga.” (HR.Tirmidzi dan ibnu majah)
niat sholat dhuha:
USHALI SUNNATA DHUHA RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA’
“aku niat sholat dhuha dua rakaat karena allah”

D.       Sholat Rawatib.
Yaitu sholat yang di kerjakan mengiringi sholat fardhu. Di bagi dua macam:
-          Qabliyah, yaitu sholat – sholat rawatib yang dikerjakan sebelum sholat fardhu. Waktunya : 2 rakaat sebelum subuh , 2 rakaat sebelum duhur, 2/4 rakaat sebelum ashar, dan 2 rakaat sebelum isya
Niatnya:
USHALI SUNNATAD DHUHRI*) RAK’ATAINI QABLIYYATAN LILLAHI TA’ALA.
“saya niat sholat sunat sebelum dhuhur dua rakaat.”
-          Bakdiyah, yaitu sholat – sholat rawatib yang di kerjakan sesudah sholat fardhu. Waktunya 2/4 rakaat sesudah duhur, 2 rakaat sesudah sholat magrib, dan 2 rakaat sesudah sholat isya.
Niatnya:
USHALI SUNNATAZH DHURI*) RAKATAINI BA’DIYYATAN LILLAHI TA’ALA.
“aku niat sholat sunat sesudah dhuhur dua rakaat karena allah ta’ala.”

*) bisa diganti dengan sholat fardhu yang akan / sudah dikerjakan

E.        Sholat tahajud.
Yaitu sholat sunat di waktu malam. Sebaiknya tengah malam dan setelah tidur. Minimal 2 rakaat dan maksimal sebatas kemampuan kita. Keutamaan sholat ini di terangkan dalam ayat 79 surat Al-Isra”
“dan pada sebagian malam hari bersholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu . mudah – mudahan Tuhan mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
Niatnya:
USHALI SUNNATAL TAHAJJUDI RAK’ATAINI LILLAHITA’ALAA.
“aku niat sholat tahajud dua rakaat karena allah ta’ala”

F.        Sholat istikarah
Yaitu sholat untuk meminta petunjuk yang baik, apabila kita menghadap dua pilihan ata ragu – ragu dalam mengambil keputusan. Sebanyak 2 rakaat. Sebaikanya pada 2/3 malam yang terahir.
Niatnya:
USHALI SUNNATAL ISTIHARA RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA.

G.       Sholat hajat
Yaitu sholat untuk memohon agar hajat kita dikabulkan / diperkenankan oleh allah. Minimal dua rakaat dan maksimal 12 rakaat dengan tiap 2 rakaat salam.
Niatnya:
USHALI SUNNATAL HAAJATI RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA.
“aku niat sholat sunat hajat dua rakaat karena allah ta’ala.”

H.       Sholat mutlak
Yaitu sholat sunat yang tanpa sebab dan tidak di tentukan waktunya, juga tidak di batasi jumlah rakaatnya. Sabda Rasullulah Saw:
“sholat itu suatu perkara yang terbaik, banyak atau sedikit.”
Niatnya:
USHALI SUNNATAN RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA.
“aku niat sholat sunat dua rakaat karena allah ta’ala.”

I.         Sholat tobat
Yaitu sholat sunat yang dilakukan setelah merasa berbuat dosa kepada allah swt,
Niatnya:
USHALI SUNNATAT TOBATI RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA.
“aku niat sholat sunat tobat dua rakaat karena allah ta’ala.”

J.         Sholat tasbih
Yaitu sholat sunat yang pernah Nabi Saw. Ajarkan kepada ibunya Sayidina Abbas bin Abdul Muthalib. Dianjurkan setiap malam. Jika tidak bisa seminggu sekali, atau paling tidak sekali seumur hidup. Sholat ini sebanyak 4 rakaat, dengan ketentuan apabila dikerjakan siang cukup sekali salam dan bila malam hari dijadikan 2 kali salam.
Cara mengerjakannya:
1.       Menghadap kiblat. Niatnya:
                                USHALI SUNNATAT TASBIHI RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA.
“aku niat sholat sunat tasbih dua rakaat karena allah ta’ala.”
2.       Usai membaca surat, membaca tasbih 15 kali
3.       Saat rukuk setelah membaca doa rukuk, membaca tasbih 10 kali.
4.       Saat ‘iktidal, usai membaca tahmid iktidal membaca tasbih 10 kali
5.       Saat sujud, usai membaca tasbih sujud membaca tasbih 10 kali
6.       Usai doa duduk antara dua sujud membaca tasbih 10 kali
7.       Usai membaca tasbih sujud kedua, membaca tasbih 10 kali jumlah keseluruhan tasbih yang di baca pada setiap rakaatnya sebanyak 75 kali. Lafal tasbih yang di maksud sebagai berikut.
SUBHANALLAHI WALHAMDULALLAHI WALAA ILAAHA ILLALAHU WALLAHU AKBAR, WALAA HAULAA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHI’ ALIYII ‘AZDIM
“Maha suci allah, Segala puji bagi allah, Tidak ada tuhan selain allah, Allah maha besar, Tiada daya dan kekuatan kecuali dari-nya. Yang maha tinggi lagi maha agung.”

K.       Sholat tarawih
Yaitu sholat sunat sesudah isya pada bulan Ramadhan. Mengenai bilangan rakaatnya. Tersebut dalam sabda Rasulullah Saw.:
“yang di kerjakan oleh rasulullah saw. Baik pada bulan ramadhan atau lainnya, tidak lebih dari sebelas rakaat.” (HR. Bukhari)
dari jabir:”sesungguhnya Nabi Saw. Telah sholat bersama – sama mereka delapan rakaat. Kemudian beliau sholat witir.” (HR. Ibnu Hibban)
                pada masa khalifah umar, sholat tarawih dilakukan sebanyak 20 rakaat dan hal itu tidak di bantah oleh para sahabat terkenal dan terkemuka. Kemudian pada masa umar bin Abdul Aziz, bilangan rakaatnya di jadikan 36. Dengan demikian bilangan rakaat tidak di tetapkan pasti dalam syara’ jadi tergantung dari keyakinan kita masing – masing.
Niatnya:
USHALI SUNNATAN TARAAWALIHI RAK’ATAINI (IMAMMAN / MAKMUMAN) ILLAHI TA’ALAA 
“aku niat sholat sunat tarawih dua rakaat (imamam / makmuman) karena allah ta’ala.”

L.        Sholat witir
Yaitu sholat sunat muakad (dianjurkan) yang biasanya dirangkaikan dengan sholat tarawih. Bilangan sholat witir : 1,3,5,7, sampai 11.
Sabda Rasulullah Saw.:
Dari Abu Aiyub, berkata Nabi Saw.: “Witir itu hak, maka siapa yang suka mengerjakan lima, kerjakanlah, siapa yang suka mengerjakan tiga , kerjakanlah, dan siapa yang suka mengerjakan satu, kerjakanlah.
(HR. Abu Daud dan Nasa)
Dari Aisyah: “adalah Nabi Saw, sholat sebelas rakaat di antara sholat isya dan terbit fakar. Beliau memberi salam setiap dua rakaat dan yang penghabisannya satu rakaat.”
(HR. Bukhari Muslim)
Niatnya:
USHALI SUNNATAL WITRI RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA.
“aku niat sholat sunat witir dua rakaat karena allah ta’ala.”

M.     Sholat hari raya
Yaitu sholat Idul fitri tanggal 1 syawal dan Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijah. Hukumnya sunat muakad (dianjurkan).
-          Firman Allah Swt.
“sesunguhnya kami telah member engkau (ya Muhammad) akan kebajikan yang banyak, sebab itu sholatlah engkau dan berkurbanlah karena Tuhanmu (pada hari raya haji).”
(QS, Al-kautsar 1-2)
-          Sabda Rasulullah Saw.:
Dari Ibnu ‘Umar: “Rasulullah Saw, Abu Bakar, dan Umar pernah melakukan sholat dua hari raya sebelum berkhutbah.” (HR.jama’ah).

                M.1. NIat Sholat Idul Fitri:
                USHALI SUNNATAN LI-IDIL FITRI RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA
                “Saya niat sholat Idul fitri dua rakaat (imaman / makmuman) karena allah.”

                M.2. NIat sholat Idul Adha:
                USHALI SUNNATAN LI-IDIL ADLH-HA RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA
“Saya niat sholat Idul Adha dua rakaat (imaman / makmuman) karena allah.”

Usai takbir kedua sampai tujuh kali membaca:
SUBHANNALAH WALHAMDULILLAHI WALA ILAHA ILLALLAHU WALLAHU AKBAR.
“MAha suci Allah. Segala puji bagi allah dan tidak ada tuhan yang patut di sembah, melainkan Allah lagi Maha besar.”

Waktu sholat hari raya setelah terbit sampai condongnya matahari. Syarat, rukun, dan sunatnya sama seperti sholat yang lain. Hanya di tambah beberapa sunat sebagai berikut:
1.       Berjamaah
2.       Takbir tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua.
3.       Mengangkat tangan setinggi bahu pada setiap takbir.
4.       Membaca tasbih di antara beberapa takbir. Lafalnya
SUBHANNALAH WALHAMDULILLAHI WALA ILAHA ILLALLAHU WALLAHU AKBAR.
“MAha suci Allah. Segala puji bagi allah dan tidak ada tuhan yang patut di sembah, melainkan Allah lagi Maha besar.”
5.       Membaca surat Qof di rakaat pertama dan surat Al-Qamar di rakaat kedua, atau surat A’ala di rakaat pertama dan surat Al-Ghasiyah pada rakaat kedua.
6.       Imam menyaringkan bacaan.
7.       Khutbah dua kali sesudah sholat sebagaimana khutbah sholat jumat.
8.       Pada khutbah Idul Fitri dipaparkan tentang zakat fitrah dan pada Idul Adha tentang hukum – hukum kurban
9.       Mandi, berhias, dan memakai pakaian sebaik – baiknya .
10.    Makan lebih dahulu sebelum sholat Idul Fitri dan pada Idul Adha sebaliknya.

N.       Sholat khusuf
Yaitu sholat gerhana bulan dan matahari, waktunya selama terjadi gerhana. Minimal dua rakaat. Cara mengerjakanya:
1.       Sholat dua rakaat dengan 4 kali rukuk dan 4 kali sujud. Yaitu pada rakaat pertama, setelah rukuk dan itkidal kembali setelah itu sujud sebagaimana biasa. Begitu pula pada rakaat kedua.
2.       Disunatkan membaca surat yang panjang. Sedangkan membacanya pada gerhan bulan harus nyaring. Dan pada gerhana matahari sebaliknya. Lafal sholat gerhana bulan:
USHALI SUNNATAL KHUSUFI RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA.
“Saya niat sholat gerhana bulan dua rakaat karena allah.”

O.      Sholat istisqa’
Yaitu sholat memohon hujan, niatnya:
USHALI SUNNATAL ISTISQA-I  RAK’ATAINI (IMAMMAN / MAKMUMAN) LILLAHI TA’ALAA.
“aku niat sholat sunat istihqa’ dua rakaat (imamam / makmuman) karena allah ta’ala.”

Syarat – syarat mengerjakan sholat istisqa’, yaitu:
1.       Tiga hari sebelumnya agar ulama memerintahkan kaumnya bertobat dengan puasa dan meninggalkan segala macam kezaliman serta menganjurkan beramal saleh. Sebab menumpuknya dosa itu yang mengakibatkan hilangnya rezeki dan datangnya murka allah.
Firman allah dalam Al-Isra’,ayat 16:
“apabila kami hendak membinasakan satu Negri, maka lebih dahulu kami perbanyak orang – orangyang fasik, sebab kefasikannyalah mereka disiksa. Lalu kami robohkan (hancurkan) Negri mereka sehancur – hancurnya”
2.       Pada hari keempat semua penduduk. Termasuk orang yang lemah. Dianjurkan pergi ke lapangan dengan pakaian sederhana dan tanpa wangi – wangian untuk sholat istisqa.
3.       Usai sholat diadakan khutbah dua kali . pada khutbah pertama hendaklah membaca istighfar 9 kali. Dan pada khutbah kedua cukup 7 kali.
Pelaksanaan khutbsh istisqa’ berbeda dengan khutbah lainnya yaitu:
1.       Khatib di sunatkan memakai selendang
2.       Isi khutbah menganjurkan supaya banyak istighfar dan berkeyakinan bahwa allah akan mengabulkan permintaan mereka.
3.       Saat berdoa hendaknya mengangkat tangan setinggi – tingginya.
4.       Saat berdoa pada kutbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat membelakangi makmumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar